Berawal dari membuat rumah kos dan toko perlengkapan sarana sembahyang umat Hindu, siapa sangka bisa serius menggeluti usaha sebagai produsen dupa yang kemudian bisa diekspor hingga ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
I Kade Joni Asmara Adiputra yang akrab di sapa Dek Joni pengusaha muda asal Jembrana, Bali yang memiliki usaha merek Dupa Saraswati 108. Awal mula sebelum merintis usaha, orang tuanya telah pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2009 memiliki keinginan untuk dibuatkan toko untuk kegiatan pascapensiun. Sementara itu, beliau sedang bekerja di luar negeri lebih tepatnya di kapal pesiar.
Setelah kembali dari bekerja, dari situlah kemudian muncul keinginan untuk membuat usaha kecil-kecilan, salah satunya membuat rumah kos dan toko perlengkapan sarana sembahyang bagi umat Hindu.
Usaha ini digeluti oleh orang tua Dek Joni hingga 8 bulan, namun setelah dikalkulasi dan dievaluasi usaha tersebut tidak berjalan dengan baik karena orang tua yang belum memahami sistem berbisnis karena sebelumnya belum pernah melakoni pekerjaan semacam itu.
Pada saat itu beliau juga masih menjual dupa hasil produksi orang lain, yang dipasok dari kota Denpasar. Seiring berjalan waktu justru produk orang lain semakin kurang laku dan dupa hasil olahan sendiri yang semakin laku dan bertambah. Tidak hanya itu omzet penjualannya pun naik karena banyaknya permintaan konsumen.
Sehingga pada tahun 2012, beliau mulai dengan mencoba membuat dan mengemas produk dupa Saraswati di rumah sendiri yang saat itu membeli bibit dupa kemudian diberikan aroma pewangi dikemas sendiri dalam bentuk kemasan. Tak lupa, beliau juga mencantumkan label Dupa Saraswati karena toko saat itu bernama Saraswati dan ditambahkan kode 108 yang sampai sekarang di kenal dengan Dupa Saraswati 108.